Pada tanggal 7 Agustus 2019, bertempat di Auditorium Universitas Pertahanan, menjadi kegiatan awal Asosiasi Magnetik Indonesia yang kemudian bernama Indonesian Magnetics Society (InaMagSoc), yaitu workshop road map penelitian magnetik di Indonesia. Prof. Darminto, selaku ketua Asosiasi Magnetik Indonesia/InaMagSoc menyampaikan bahwa penelitian magnetic sudah dimulai pada awal tahun 2000-an ditandai dengan adanya magnetic club. Kegiatan workshop ini diawali dengan kuliah umum oleh Prof. Andrivo Rusydi dari National University of Singapore mengenai penelitian magnetic dan teknologi masa depan.
Selanjutnya, workshop menyajikan status terkini penelitian magnetic di masing masing institusi di Indonesia baik Lembaga penelitian maupun perguruan tinggi. Secara umum, penelitian magnetik di Indonesia meliputi penelitian fundamental berbasis teoritik dan simulasi numerik, eksplorasi material baru sebagai bahan baku hard magnetic, eksplorasi nano partikel magnetic dan aplikasinya. Aplikasi nano partikel magnetic sebagai bahan absorber antiradar merupakan capaian terbaik sumbangan dari grup riset magnetic Batan Serpong. Pengujian absorber antiradar pada kapal patrol TNI AL menegaskan performance kinerja absorber antiradar bekerja, namun masih memerlukan penyempurnaan dan pengakuan.
Gambaran status riset magnetik yang tidak hanya terbatas di pulau Jawa, memberikan antusiasme baru pengembangan riset magnetic di Indonesia.